Gelandang Liverpool, Adam Lallana mendukung rekannya Georginio Wijnaldum untuk mengakhiri paceklik gol dikubu The Reds. Lallana percaya hanya persoalan waktu sebelum rekannya itu mencetak gol pertamanya bagi The Reds.
Sebelum direkrutLIVERPOOL, Wijnaldum dikenal sebagai salah satu gelandang yang piawai dalam menceploskan bola ke gawang lawan. Namun hingga pekan ke 10 EPL musim ini, Gelandang Timnas Belandatersebut masih kesulitan membukukan gol pertamanya bagi Klub asal Merseyside.
Lallana percaya bahwa rekannya ini akan segera membuka rekening golnya bagiLiverpool dalam, waktu dekat. "Dia [Wijnaldum] selalu bahagia di setiap saat, baik di Lapangan maupun di ruang ganti. Ia juga enak diajak bermain, dan ia adalah seorang pemain tim" beber Lallana kepada Sport Magazine.
"Saya rasa apa yang ia lakukan tidak banyak mendapat sorotan, namun dia memiliki start yang bagus. Ia memang tidak mendapat banyak perhatian namun sebagai teman setimnya, saya tahu betul betapa bagusnya dia"
"Dia punya tujuan yang ia taruh di lokernya. Anda bisa melihat bagaimana tajamnya dia bersama Newcastle musim lalu. Jadi saya rasa hanya masalah waktu sebelum ia mencetak gol bagi kami. Saya percaya itu" tandas Gelandang 27 tahun tersebut.
Senin, 31 Oktober 2016
KLOPP : Kami Masih Harus Membenahi Lini Belakang
Jurgen Klopp ternyata sempat geram dan tak bahagia melihat permainan Liverpool di 15 menit pertama saat bermain lawan Crystal Palace, Sabtu (29/10).
Liverpool bertandang ke Selhurst Park pada matchday 10 PREMIER LEAGUE untuk berhadapan dengan CRYSTAL PALACE. Pertandingan itu sendiri berlangsung seru dan menarik. Pasalnya ada enam gol yang tercipta di laga itu dan Liverpool keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2.
Empat gol Liverpool dihasilkan oleh Emre Can, Dejan Lovren, Joel Matip dan Roberto Firmino. Sementara itu dua gol tuan rumah semuanya diboyong oleh James McArthur. Klopp memang mengaku senang timnya menang. Akan tetapi ia juga mengkritik permainan anak-anak asuhnya itu di 15 menit awal pertandingan.
"Di 15 menit pertama, saya tidak terlalu senang. Itu tampak seperti sepak bola yang kekanak-kanakan, tapi tidak ada keserakahan, tidak ada arah," keluh Klopp kepada BT Sport.
Klopp lantas ditanya apa maksudnya sepakbola yang kekanak-kanakan itu. Ia menjelaskan bahwa Liverpool bermain seperti itu saat menyerbu tim lawan.
"Hal-hal yang ofensif. Kesalahan defensif yang kami buat atas gol pertama itu terjadi hanya karena kami tidak pada batas konsentrasi kami," ujarnya.
"Pertandingannya terasa, pada awalnya, sedikit terlalu mudah. Kami bermain di sini dan di sana dan berhasil menembus pertahanan mereka, [tapi] kami tidak menembak dan maka itu adalah sebuah tantangan besar dan sebuah pekerjaan yang besar pula untuk menjaga agresivitas tim pada saat ini," terangnya.
Liverpool bertandang ke Selhurst Park pada matchday 10 PREMIER LEAGUE untuk berhadapan dengan CRYSTAL PALACE. Pertandingan itu sendiri berlangsung seru dan menarik. Pasalnya ada enam gol yang tercipta di laga itu dan Liverpool keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2.
Empat gol Liverpool dihasilkan oleh Emre Can, Dejan Lovren, Joel Matip dan Roberto Firmino. Sementara itu dua gol tuan rumah semuanya diboyong oleh James McArthur. Klopp memang mengaku senang timnya menang. Akan tetapi ia juga mengkritik permainan anak-anak asuhnya itu di 15 menit awal pertandingan.
"Di 15 menit pertama, saya tidak terlalu senang. Itu tampak seperti sepak bola yang kekanak-kanakan, tapi tidak ada keserakahan, tidak ada arah," keluh Klopp kepada BT Sport.
Klopp lantas ditanya apa maksudnya sepakbola yang kekanak-kanakan itu. Ia menjelaskan bahwa Liverpool bermain seperti itu saat menyerbu tim lawan.
"Hal-hal yang ofensif. Kesalahan defensif yang kami buat atas gol pertama itu terjadi hanya karena kami tidak pada batas konsentrasi kami," ujarnya.
"Pertandingannya terasa, pada awalnya, sedikit terlalu mudah. Kami bermain di sini dan di sana dan berhasil menembus pertahanan mereka, [tapi] kami tidak menembak dan maka itu adalah sebuah tantangan besar dan sebuah pekerjaan yang besar pula untuk menjaga agresivitas tim pada saat ini," terangnya.
Selasa, 23 Juli 2013
Liverpool Petik Kemenangan Atas Indonesia XI
Indonesia XI kembali gagal meraih hasil maksimal saat menghadapi klub Liga Primer Inggris yang berkunjung. Kali ini, skuat besutan Jacksen F. Tiago dikalahkan Liverpool dengan skor 2-0, melalui gol Philippe Coutinho dan Raheem Sterling.
Namun, mesk demikian, tampak peningkatan performa yang signifikan dari Indonesia daripada saat menghadapi Arsenal, di mana tim Merah Putih dihajar 7-0.
Babak Pertama
Indonesia mencoba memberi kejutan di awal pertandingan melalui penetrasi yang dilakukan oleh Titus Bonai, namun usaha tersebut berhasil digagalkan oleh Jose Enrique.
Perlahan Liverpool mulai berhasil menguasai permainan dan memberi tekanan kepada lini pertahanan Indonesia. The Reds akhirnya mampu mencetak gol ketika pertandingan menginjak menit kesepuluh.
Gol tersebut dicetak oleh Philippe Coutinho melalui aksi individunya di sisi kanan pertahanan Indonesia. Bola muntah dari kaki Muhammad Roby langsung disambar oleh eks pemain Inter tersebut untuk melewati Roby dan Hasyim Kipuw, hingga dengan mudah menaklukkan Kurnia Meiga dalam situasi satu lawan satu.
Tertinggal satu gol membuat Indonesia mencoba tampil lebih agresif, skuat besutan Jacksen F. Tiago sempat memiliki peluang bagus untuk mencetak gol melalui tendangan bebas sedikit luar kotak penalti. Namun, sayang sontekan Titus Bonai ketika menerima umpan dari Bustomi masih belum mengarah ke gawang.
Tempo pertandingan berjalan dengan semakin cepa, Liverpool memperoleh peluang melalui tembakan keras Luis Alberto di menit ke-30 yang berakhir di mistar gawang. Satu menit kemudian, giliran Sergio van Dijk yang menunjukkan kualitasnya dengan melepas tembakan dari jarak yang cukup jauh, sayang peluang tersebut juga belum membuahkan hasil setelah Mignolet sukses menepisnya dengan gemilang.
Babak pertama akhirnya berakhir dengan keunggulan Liverpool dengan skor 1-0 setelah kedua tim gagal menambah gol di sisa waktu yang ada.
Babak Kedua
Di paruh kedua, pertandingan dimulai dengan tempo sedang, namun Liverpool hampir kembali membobol gawang Indonesia ketika laga berjalan sepuluh menit. Beruntung, Iago Aspas yang sudah melewati hadangan Kurnia Meiga gagal mengarahkan bola ke gawang yang kosong.
Jacksen mencoba mengubah gaya menyerang dengan memasukkan Boas Solossa dan menarik keluar Sergio van Dijk. Skema berjalan dengan baik ketika Boas, Tibo dan Mofu mampu merepotkan lini belakang Liverpool, tetapi sayang peluang tersebut masih belum membuahkan hasil.
Pada menit ke-60, Joe Allen yang masuk menggantikan Steven Gerrard di babak kedua, memaksa Kurnia Meiga bekerja keras untuk mencegah terjadinya gol kedua di gawangnya. Tembakan spekulasi Allen dari jarak jauh berhasil diantisipasi dengan susah payah oleh kiper Arema Indonesia tersebut.
Pergantian beberapa pemain Liverpool sekaligus beberapa menit kemudian membuat tempo permainan The Reds meningkat. Raheem Sterling membuat lini belakang Indonesia lebih sibuk melalui pergerakan dan tembakan jarak jauhnya.
Pada menit ke-72, Sterling menebar ancamannya di kotak penalti Indonesia. Mendapatkan umpan dari rekannya, Sterling melepaskan tembakan first time yang mampu menaklukkan Meiga, beruntung bola masih membentur mistar gawang.
Delapan menit kemudian, Sterling kembali lolos dari penjagaan lini belakang dan mendapatkan ruang tembak yang cukup bebas, tetapi lagi-lagi penyelesaian akhirnya masih belum akurat.
Indonesia juga terus berusaha memecahkan kebuntuan, masuknya Ferdinand Sinaga memberi sedikit warna pada serangan Indonesia, tetapi masih belum ada hasil maksimal yang tercipta.
Sterling akhirnya mampu menjebol gawang Kurnia Meiga, tiga menit jelang pertandingan usai. Memanfaatkan serangan balik, empat pemain Liverpool berada bebas di daerah pertahanan Indonesia dan langsung berhadapan dengan Meiga, Assaidi dengan tenang menyodorkan bola ke Sterling yang kemudian memasukkan bola ke gawang yang kosong.
Gol tersebut menjadi yang terakhir di pertandingan ini setelah Liverpool dan Indonesia XI gagal menambah gol hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Susunan Pemain
Indonesia XI: Meiga, Kipuw, Igbonefo, Roby, Sanadi, Bustomi, Taufiq, Maitimo, Vendry Mofu, Tibo, Van Djik
Liverpool: Mignolet; Johnson, Enrique, Agger, Toure; Lucas, Gerrard (c), Alberto, Downing; Coutinho, Aspas.
EKSKLUSIF: Tidak Ada Beban Untuk Pemain Muda Liverpool
Tim asuhan Brendan Rodgers itu memboyong 28 pemain, termasuk calon andalan masa depan antara lain seperti Martin Kelly, John Flanagan, Andre Wisdom, Jack Robinson, dan Jordon Ibe. Sementara, empat pemain baru masuk rombongan, yaitu Simon Mignolet, Kolo Toure, Luis Alberto, dan Iago Aspas.
Menurut Ian Rush, pemain muda Liverpool patut mendapat perhatian selain pemain-pemain bernama besar seperti Steven Gerrard, Martin Skrtel, atau Pepe Reina, karena saat menjadi bintang kelak penonton Indonesia akan ingat mereka lah pemain yang disaksikan di Jakarta.
"Tidak ada beban untuk pemain muda. Lihat saja Raheem Sterling, dia belajar banyak dari pengalaman musim lalu. Tapi tidak adil memberikan beban terlalu banyak kepadanya. Fans harus memberikan kesempatan kepada pemain muda berkembang dan tidak menggantungkan terlalu banyak beban. Biarkan mereka berkembang secara natural," tukasnya kepada Goal Indonesia.
"Sementara bagi pemain baru ini menjadi kesempatan buat mereka untuk mendapatkan kepercayaan dan menyatu dengan tim. Tekanan? Tidak ada. Kita semua sudah tahu siapa saja pemain hebat yang pernah bermain untuk Liverpool, jadi ini kesempatan mereka untuk menyatu."
"Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi manajer untuk mencoba pemain, barangkali memainkan mereka di luar posisi sebenarnya. Utamanya, adalah mencapai kebugaran sebelum musim dimulai dan kepercayaan bisa diraih dengan menang dan mencetak banyak gol."
Terakhir, Robbie Fowler menambahkan para pemain muda sudah tak lagi perlu diingatkan tentang betapa pentingnya mengenakan jersey Liverpool di atas lapangan.
"Tidak perlu ada beban karena bermain untuk Liverpool sudah memberikan tekanan tersendiri. Liverpool klub yang sangat, sangat besar. Setiap kali mengenakan seragamnya, Anda harus menghargainya. Entah itu pemain senior ataupun pemain muda," pungkas mantan penyerang berusia 38 tahun ini.
Langganan:
Postingan (Atom)